Jatuh cinta sejuta rasanya... Begitulah lirik sebuah lagu yang populer beberapa waktu lalu. Tetapi benarkah kalau orang jatuh cinta akan kelihatan?Apa bedanya jatuh cinta dan nafsu? Sulit bukan membedakannya. Tetapi peneliti bisa melihat pada otaknya.
Biasanya kita tahu bahwa seseorang jatuh cinta. Matanya bercahaya dan pipinya bersinar. Ternyata ada bagian tubuh lain yang tidak terlihat, namun memperlihatkan tanda yang sama, yaitu otak. Organ ini juga bersinar ketika orang sedang jatuh cinta.
Temuan ini makin memperkaya pengetahuan tentang efek cinta dalam diri manusia. Sebelumnya, studi membuktikan bahwa seks dan cinta menjadikan orang sungguh lebih bahagia dan lebih sehat. Kini, cinta mengakibatkan daerah-daerah otak tertentu menyala.
Beberapa ilmuwan awalnya ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi dalam otak ketika orang jatuh cinta. Untuk itu, mereka melakukan pindai MRI terhadap otak 11 wanita dan enam pria. Lewat tes psikologis sebelumnya, terbukti mereka memang benar-benar sedang jatuh cinta. Ketika menjalani pemindaian ini sambil diminta melihat foto kekasihnya, mereka ditanya, "Apa yang sedang Anda rasakan?"
Ternyata, menurut ilmuwan ini, daerah yang menyala atau aktif ialah sekitar bagian yang terpengaruh karena dipicu keinginan seks. Sebenarnya beberapa bagian otak memperlihatkan peningkatan aktivitas. Namun, disebutkan, hanya empat bagian otak menyala. Hasil riset ini ini disampaikan Andreas Bartels, seorang mahasiswa doktoral,di hadapan Masyarakat Ilmu Jiwa di Universitas College, London.
Disebutkan, temuan ini merupakan metode yang digunakan para ilmuwan untuk membedakan cinta dari nafsu. Nyala otak itulah yang menunjukkan adanya keinginan seks, tutur Bartels.
Namun para pakar psikologi sendiri tetap sulit membedakan cinta dari nafsu. Diakui, sangat rumit membedakan cinta, nafsu, seks dan rasa intim. Rasa intim sejati bukanlah kedekatan fisik semata, tetapi juga apa yang dirasakan dalam diri. Denyut jantung makin cepat karena adanya pikiran-pikiran yang muncul, khususnya tentang kehangatan, kemesraan dan bayangan-bayangan tentang seks bersama seseorang.
Selain itu, peneliti ini juga menghasilkan temuan yang mengejutkan. Dengan memandang kekasihnya saja, pikiran seseorang terasa tenang. Namun, diakui, sulit memastikan jenis emosi-emosi apa tepatnya yang muncul dalam situasi seperti ini. Soalnya, katanya, cinta belum pernah dipelajari secara mendalam, beda dari berbagai emosi lain seperti amarah dan rasa takut, rasa sedih, kebencian.